Semenjak virus Korona semakin merebak di Indonesia, orang-orang semakin banyak kehilangan pekerjaan. Kami telah menghubungi pasangan suami istri yg datang kemarin untuk menerima paket makanan dan beras dari tim Kolewa. Juga susu bayi karena bayi perempuan kecil mereka baru saja lahir dengan bibir sumbing dan kaki bengkok. Kami tidak bisa pergi ke rumah sakit saat ini, tetapi kami hanya bisa membantu mereka dengan saran, perhatian dan makanan (sembako).Selain itu kami juga memberikan sembako kepada keluarga anak-anak tuna rungu yg berada di desa Rendang karangasem dan juga di Denpasar. Itulah tujuan kami membantu orang yang membutuhkan. #Korona #virus #masalah #ekonomi
Project baru Lombok, Gempa Bumi Merusak sekolah mereka Dalam hitungan Detik!
Pada bulan Desember tahun 2018, tim Yayasan Kolewa berkunjung ke Pulau Lombok. Gempa bumi yang terjadi di bulan agustus mendapat banyak perhatian di seluruh dunia. Dan kami berharap setelah empat bulan berlalu sudah banyak kegiatan seperti pembangunan kembali dan juga renovasi. Namun tampaknya mereka begitu kecewa. Hingga saat ini disana masih banyak rumah yang rusak dan tangisan memohon bantuan! Bersama dengan sebuah Yayasan Belanda, Yayasan Pikulan kami sepakat untuk membangun kembali sebuah sekolah dan taman bermain bagi anak-anak di desa Dopang.
Setelah beberapa bulan kami menyiapkan izin membangun dan juga beberapa dokumen resmi lainnya, dan akhirnya baru-baru ini kami pergi ke Mataram. Tepatnya di kantor notaris semua pihak yang terlibat menandatangi kontrak. Dan ini artinya proses pembangunan sudah bisa di mulai. Bersama dengan scout lokal kami disana kami akan memantau kegiatan pembangunannya. Masyarakat di desa Dopang sangat senang. Kedepannya para orang tua sudah bisa mendaftarkan anak-anak mereka pada tahun ajaran yang baru. Menurut kontraktor sekolah dengan dua ruang kelas tersebut sudah bisa di gunakan bulan agustus mendatang. Sekitar 48 dapat mengikuti kelas.
Yayasan Pikulan secara finansial dana dari mereka hanya cukup untuk pembangunan gedung sekolah saja. Tentunya, setelah proyek ini selesai kami tidak bisa menyerahkan ruang kelas yang kosong. Oleh karena itu saat ini kami membutuhkan sponsor yang mau membantu kami agar bisa membeli furniture, mainan, peralatan sekolah dan lain-lain. Kami sangat berharap ada Persahaan, Sekolah, ataupun klub-klub yang mau melakukan kegiatan amal atau memberikan donasi sekitar Rp. 35.000.000,- sampai Rp. 40.000.000,- langsung ke rekening Yayasan Kolewa Harapan Indonesia.
Hingga saat ini di Lombok masih banyak orang dan anak-anak yang yang tinggal di rumah singgah, dan juga rumah-rumah pengungsian, setelah gempa bumi kurang lebih Dalam waktu 2 menit mereka harus membiarkan sekolah mereka rubuh. Kami yakin kami akan mendapatkan lebih banyak donasi di Eropa dari pada di Indonesia.
Mereka datang dari jauh….dan membuatku terharu dengan kejutan mereka!
Melalui Website ini anda bisa menjadi pemberi donasi regular atau bisa memberikan sekali donasi sesuai dengan target dana yang kami butuhkan untuk membeli bis sekolah yang baru bagi anak-anak dengan masalah pendengaran di Bali. Saya menantikan hadiah ualang tahun dari kalian walau terlambat !
Di tahun 2009, saya, Syta Plantinga datang ke Bali dengan tujuan mendirikan kembali Yayasan Kolewa yang sebelumnya sudah ada. Sementara itu saya memiliki ratusan alat bantu dengar bekas pakai. Sayapun terus mencari koneksi dan juga informasi mengenai orang –orang yang mengalami masalah dengan pendengaran, dan akhirnya saya menemukan salah satu sekolah kesehatan yang juga terhubung degan salah satu dokter THT yang bekerja di rumah sakit Umum Denpasar Dr. Eka. Selangkah demi langkah Yayasan Kolewa semakin berkembang. Kamipun terdaftar menjadi sebuah Yayasan Sosial ( LSM ) yang memiliki rumah singgah bagi anak-anak yang membutuhkan perawatan (seperti maslah bibir sumbing, celah langit-langit, kami juga memiliki program sekolah untuk anak-anak dengan masalah pendengaran, dan melalui kegiatan outreach kami ke pulau-pulau terpencil yang menjadi focus kami, kami dapat membantu banyak oranbg sebisa mungkin.
Sejak tahun 2009, kami terus melanjutkan dan juga focus pada keluarga yang memiliki anak-anak dengan masalah pendengaran. Dengan bantuan para relawan, siswa magang yang ahli di bidang terapi bicara dan Bahasa isyarat, dan juga bantuan dari seorang bidan in Rendang, kami mulai mengumpulkan anak-anak dengan masalah pendengaran di Karangasam, Bali. Dan di rumah ibu Putu Nusrani kami memulai memberikan informasi dan juga terapi bicara dan Bahasa
Adinda siswa yang magang di Yayasan Kolewa dan membuat sebuah Pamflet menarik mengenai Down Syndrome
Adinda siswa yang magang di Yayasan Kolewa dan membuat sebuah Pamflet menarik mengenai Down Syndrome
Informasi Down Syndrom Bahasa Indonesia
Memasuki tahun ke tiga pada masa perkuliahannya jurusan Social Work dan service Adinda harus membuat sebuah tulisan mengenai rencana perawatan terhadap suatu kasus. Yang mana tujuan dari tugas yang akan di buat adalah untuk membuat sebuah rencana atau kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan klayen maupun Yayasan Kolewa. Dalam hal ini Adinda memilih untuk membuat rencana perawatan untuk Welem salah satu pasien kami.
Pada jurusan Sosial Work /pekerja Sosial terdapat metode utama yang perlu di ikuti. Yang mana metode itu di bagi memnjadi beberapa bagian. Dimulai dari mengumpulkan data, menganalisis kebutuhan klient, membuat rencana tindakan, serta mengaplikasikan rencana tersebut sebagaimana mestinya yang tentunya membutuhkan dukungan dan pendampingan.
Tugas ini bertujuan agar siswa tersebut menggunakan ilmu atau pengetahuan yang telah mereka peroleh dalam penulisan perencanaan. Dalam rencana tidakan tersebut Adinda memilih Welem dan fokus pada perkembangannya. Welem adalah seorang anak yang lahir tanpa anus dan juga memiliki penyakit bawaan Down Syndrome. Dalam kasus ini Ibunya maupun staff Kolewa hanya memiliki sdikit pengetahuan atau bisa di katakana tidak tahu banyak mengenai apa itu Down Sydrome, apa yang boleh di lakukan Welem dan yang tidak. Ibunya welem merawatnya dengan sangat baik dan begitu memperhatikannya namun dengan kondisinya Welem sering melakukan banyak kesalahan yang tidak bisa membuat dirinya berkembang. Adinda membuat jadwal dan juga aktivitas untuknya. Fokusnya adalah untuk belajar berjalan, belajar berbicara menggunakan Bahasa Isyarat, dan terus berlatih dengan apa yang telah di berikan.
Adinda tidak hanya fokus untuk membuat skema atau program tetapi juga membuat sebuah tulisan tentang apa itu Down Syndrome. Dan pada akhirnya staf kolewa tahu mengenai keberadaan Sindrom ini sebelumnya pendiri kami Syta Plantinga memberikan welem nama ini. Hingga saat ini masih banyak masyarakat di Indonesia yang tidak tahu bahkan tidak memiliki pengetahuan apapun tentang bagaimana cara menangani anak dengan Down Sydrome. Untuk menangulangi ini siswa magang kami membuat sebuah tulisan sederhana menegenai Down Sydrome, bagaimana perkembangannya, apa saja ciri-cirinya, dan bagaimana perkembangan anak yang lahir dengan Down Syndrome. Tulisan ini di tulis dalam Bahasa Inggris menggunakan kata-kata yang sederhana sehingga mudah di mengerti. Dan tentu saja kami juga menerjemahkan tukisan ini dalam Bahasa Indonesia dan akan di Print sehingga dapat juga kami gunakan ketika kami melakukan kegiatan terjun ke lapangan / Out- Reach dari Yayasan Kolewa.
Untuk mengakhiri perjalanan dan juga masa magangnya Adinda ikut ke Pulau Timor membawa welem pulang ke rumah setelah operasin pembuatan lubang anusnya berhasil. Meskipun begitu berat baginya untuk berpisah dengan lelaki kecil ini, namun hal ini membawa arti tersdiri di dalam hatinya.
Bibir sumbing dan celah langit-langit di Belanda dan di Indonesia
Pada sebuah forum di Belanda bibir sumbing dan celah langit – langit saya menemukan pernyataan berikut: ‘Reaksi yang Anda dapatkan ketika anak Anda lahir dengan bibir sumbing atau dengan celah langit-langit sangat positif. ”Tentu saja ini memicu rasa ingin tahu dan jadi saya membaca beberapan dari mereka. Dan saya harus mengatakan, reaksinya beragam. Tidak peduli mungkin betapa baiknya pun persiapan orang tua, reaksi orang-orang iseng masih bisa menghancurkan. Bahkan jika USG telah menunjukkan bahwa bayi Anda yang belum lahir memiliki bibir sumbing dan keseluruhan tim bibir sumbing dan celah langit-langit akan berada di sana ketika Anda melahirkan, sebagai orang tua Anda masih harus menjalani cukup banyak proses. [Selengkapnya …]